Senin, 17 Mei 2010

Sayap - Sayap Merpati

Perjalanan Hidup dan Karya Penyair Muda

Kenapa cepat sekali sayap-sayap itu patah, menyusut dan lenyap, padahal dia masih perlu kehangatannya, dia tak mau merasa sakit lagi, tak mau lagi dia dihantui seribu bayangan wajah-wajah yang pernah menoreh luka itu, dia mau terbang. Hampir tengah malam, Ditinggalkannya segala pekerjaannya, dia terbang begitu cepat mengepakan sayap-sayapnya agar lebih kencang lagi hingga angin menelannya, hingga dia jatuh di tepi sebuah jalan,

Aku bukanlah bintang yang menerangi gelap malam dan bukan pula daun kering yang berserak tertiup angin aku adalah Sang Merpati Putih yang sedang menyusuri dan mencari bunga dibalik kabut hitam yang ingin kujumpai diujung harapku adalah Jelita Hatiku, Obor kehidupan yang menerangi setiap langkahku. Aku adalah tarikan nafas lautan .Aku adalah airmata langit. Aku adalah senyuman bumi.Begitu juga Cinta adalah tarikan nafas dari lautan perasaan , air mata langit , dan senyuman dari bumi sang jiwa,

Setiap kuletih melangkah, kuhenti sejenak- untuk sekedar mencium harummu, Kusandarkan tubuh ini dan kuselimuti diriku dengan senandung merdu, Senandung yang juga dinyanyikan oleh sungai dan hutan.Saat jiwaku lapar…kusinggahi “rumah” disetiap jalan yang kulalui, Kuketuk rumah-rumah mereka dengan lonceng-lonceng kehidupan Aku hendak menyemaikan benih – bunga- jiwa yang terangkai dari dasar hati dan kuyakin bumi akan menerimaku dan memberiku wangi bunga,

Aku akan membawa impianku sampai kelangit Dan kuyakin langit akan memberiku apa yang dinamakan cinta. Tetapi yang kudapati, rumah-rumah itu telah terisi sepasang jiwa, yang sejatinya-ingin kucari. Aku tak ingin memadamkan lentera hati-yang ada dalam sangkar sepasang merpati putih Karena ku tahu kecantikan bersinar lebih terang dalam hati orang yang merindukannya,dari pada mata yang melihatnya…. kucoba rentangkan kembali perjalananku, kembali kususuri, lalu hinggap dibalik awan. Kutinggalkan tanda mata berupa tetes air kenangan dari setiap daun pintu yang kubuka, Sebagai tanda bahwa Aku, Sijiwa kesepian pernah hadir di hatimu. Jiwa yang menghembuskan nafas kerinduan Jiwa yang menyenandungkan kebahagiaan dan nestapa cinta , Sipembawa karung kasih bernama harapan.

Prasasti jiwaku bersaksi dan berkata ; Kegelapan bisa menyembunyikan pepohonan dan bunga-bunga dari pandangan mata . Tetapi kegelapan tidak dapat menyembunyikan dirinya dari jiwaku.

Wahai Alam raya… Dunia para penyair yang bermahkotahkan duri, Aku terlahir dari dunia yang hilang dan dalam ketersendirianku kuciptakan bunga itu untuk menemani jiwaku.Aku tertawa untuk diriku- atas kemalangan jiwaku. Apakah aku telah kehilangan bentuk-bentuk kehidupan sehingga aku merasa lebih baik melihat dan mendengar dalam alam impian ?

Dikeheningan malam yang dingin, kulepaskan jiwaku agar bisa menari di atas awan, dan kubiarkan pula jiwaku bermandikan seribu bintang!Lalu, Kutemukan diriku didalam sebuah perahu kecil, terapung-apung di samudera luas tanpa batas. “Tiba-tiba aku memandang keatas , dan melihat bunga itu berada sangat dekat diatasku.Aku berteriak ‘

mengapa engkau meninggalkan aku wahai bungaku…?’ Kemana saja engkau selama ini ? mendekatlah kepadaku , dan jangan pernah lagi meninggalkan aku sendirian !” aku menantap binar kesegala penjuru, tetapi yang nampak hanya rintik-rintik hujan, kerlip bintang yang bertemankan untaian cahaya lembut sinar rembulan.

Jelita,kuharap aku dapat mengatakan kepadamu, apa arti kehadiranmu untukku. Semua itu menciptakan jiwa dalam jiwaku, disaat hatiku hampa dan gemetar , aku merasa sangat membutuhkan seseorang untuk mengatakan kepadaku, bahwa masih ada hari esok, untuk semua isi hati dan jiwa yang sepi, dan engkau selalu melakukannya untukku,engkau adalah sebuah menara kekuatan !, Aku tak tahu apa yang harus ku lakukan hari ini tanpa engkau.
Aku kembali ketempat rumah kecil itu, jiwaku merintih ,
aku seperti berada diperahu yang ganjil !…
perahu yang mudah goyah disapu ombak dan badai…
Lalu kulihat jasadku terkapar ditepi pantai
kulihat sekelompok gagak mengelilingiku,
menanti dengan sabar lepasnya ruh dari ragaku !
jiwaku melemas melihat jasad yang tak berdaya didepannya,
kemudian dengan perlahan-lahan aku meninggalkannya….
dan kulihat juga disana,
kulihat jelita jiwaku terbahagia deraian tawa menetes di sudut bibirnya
dari kaki dan tangannya tergenggam kehidupan baru
menjatuhkan kedukaan pada sang Merpati Putih 

Janganlah sedih sang pengembara`terdengar suara itu dari sela-sela keresahannya, hati tercipta untuk membuat mata-mata kita dan menjadikan kita pelajaran, agar kita mendapat anugerah kekuatan dan ketabahan. Hanya dengan air mata yang indah aku dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan dan duka perpisahan. Aku tak punya pilihan lain kecuali berjuang setiap hari sampai kutemukan bungaku yang layak menemani perjalanku, jalan untuk membantuku dalam mengarungi perjalananku” Ketika tangan kehidupan terasa berat dan malam tak berirama, inilah saatnya untuk ku akhiri perjalananku. Dan betapa menjadi ringannya tangan kehidupan dan betapa berirama malam, Ketika bunga itu datang menghampiriku.

Sahabat adalah cahaya hati yang dipancarkan dari inti yang membakar jiwa dan menyinari sekeliling bumi. Sehingga memungkinkan kami merasa hidup laksana mimpi indah diantara keterjagaan yang satu dengan keterjagaan yang lain.

” Wahai jelita hatiku, walau ragaku telah menyatu dengan tanah, Aku akan senantiasa mengingat kepribadianmu, Dan aku akan menggapai kembali saat-saat yang itu. Ingatan yang mengubah dasar perasaanku dan membuatku sedemikian gembira meskipun kegetiran terasa dalam misteri. bungaku akan terus hidup laksana seorang putri di seberang lautan.

Kenangan adalah segala sesuatu yang dapat kuperoleh , serta tak seorangpun yang dapat melenyapkannya dariku. Hubungan antara kau dan aku merupakan hal paling indah dalam hidupku. Sesuatu yang paling mengesankan yang pernah kuketahui dalam hidup- dan akan selalu aku kenang…

Wahai para Pencinta , Puitis dan Penyair !
Hari ini aku telah bersama pasangan jiwaku yang kucinta, dia adalah `kesepiaku` dia dan aku menyatu dalam hari-hari kesedihanku, Tak ada kekuatan didunia ini dapat mengingkari kesedihanku karena dirinya, karena kebahagiaanku lahir dari kelopak jiwanya,setangkai bunga yang disatukan dengan sikap saling memahami dan di padukan dalam lingkaran persahabatan,jatuh tak terbilang di saat hati memerlukan.

Dalam damai kasihnya, ku hanyut dalam petikan malam yang sunyi, di antara tebing-tebing curam, di antara badai dan topan jarak dan waktu terukir sebuah kisah tragedi dan tawa, senyum di balik luka tak sadar ku temukan bunga itu di balik kelopak jiwanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar