Jumat, 25 Februari 2011

Langkahku,,,,,,,,,,,,,,,,

Sendiri ku telan air mata lara,,
Lelah ku ayun jiwa di bumi ini,,,
Berontak ku karna teriris luka,,,,
Rintihku mengalun tak bersuara,,,,


Sebenarnya rindu ku tak tertahankan,,,,
Meraja wajah-Mu hinggap di luas rasa,,,,
Tertata kata patut tuk ku katakan,,,
Pada Sang Pencipta kata-kata,,,


Allah Tuhan hamba tolonglah hamba,,,,,
Perih tak tertahan apapun juga,,,,
Bila sudi kau sentuh hati,,,,
Tegar ku cari jalan surgawi,,,,


Allah Tuhan hamba tolonglah hamba,,,,
Haus rinduku ingin bertemu,,,,
Dimana lelah berubah hilang,,,,
Saat peluhku kau jamah ,,,,

Gubahanku

Kutuliskan Syair ini,,,,
Kupersembahkan padamu,,,,
Walau pun tiada indah,,,,
Syair lagu yang kugubah,,,,

Kuingatkan kepadaku,,,,
Akan janjimu padaku,,,,
Duhai gadis pujaanku,,,,
Jangan kau lupakan daku,,,

Walau apa yang terjadi,,,
Tabahkan hatimu slalu,,,,,
Jangan sampai kau tergoda,,,,
Mulut manis yang berbisa,,,

Setahun kita berpisah,,,,
Sewindu terasa sudah,,,,
Wahai gadis pujaanku,,,,
Syangku hanya padamu,,,,

Rabu, 23 Februari 2011

Telah Rapuh tulang-tulangmu
yang dahulu kau gunakan
untuk memberikan kami sesuap nasi
untuk menunaikan kewajibanmu sebagai kepala keluarga

Kini… kau berdaya lagi melakukan semuanya
kini… kau hanya mampu memberikan kami nasehat
kini… kau hanya mampu mengucapkan doa yang tulus untuk kami
untuk anak yang telah kau besarkan dengan kerja kerasmu

Ayah….
Air mata ini tak mampu membalas semuanya
semua yang kau lakukan untuk hidup kami
semua yang kau berikan kepada kami

Ayah…
Kasih sayang mu takkan mampu tergantikan orang lain
Perhatian yang kau berikan kepada kami takkan pernah kami lupakan
Walaupun kadang kami tidak mengindahkan semua yang kau berikan
Kadang kami tak pernah menghargai semua yang kau berikan

Kini, kamilah yang harus melakukan semuanya
Kamilah yang harus membalas semuanya
Kamilah yang harus memperhatikanmu…

Ayah….
Izinkanlah kami menjadi anak yang berbakti kepadamu
Anak yang tak melupakan kasih sayangmu
Izinkanlah kami untuk membahagiakanmu

Meskipun kami sadar
itu semua tidak bisa membayar semua yang telah kau berikan
dan kami sadar, nyawapun takkan mampu membalas semuanya…
Terima kasih ayah…

Kini kami menjadi orang yang mampu berdiri
kini kami mampu menjadi orang yang mandiri
kini kami mampu menapaki hidup dengan doa dan kasih sayangmu…
I Love You Ayah….

Ketika CInta Itu Hadir

Tak pernah ku sangka
kau datang begitu saja dengan seribu arti
kau hadir dihidupmu dengan penuh cinta

Kau telah mengukir hatiku
kau telah membungkus hati ku dengan cintamu
ku tak ingin pergi dari cinta ini
cinta yang kau bawa untuk ku

Ketika cinta mu hadir dihidupku
beribu kebahagiaan menghampiri ku
engkaulah bidadari pujaanku
yang selama ini tak ku temukan

kemalangan hidup

Bagaikan Hujan Yang Turun Di Bumi Pertiwi
Seperti Itulah Kemiskinan Yang Melanda Negriku
Tempat Tinggal yang tak pernah di impikan oleh siapapun
Dan, lingkungan sekitar yang bagaikan tempat sampah
Ibaratkan kita mencuci dengan oli, seperti itulah kebersihannya

Haruslah banting tulang hanya demi sesuap nasi…
Banyak yang menderita, karena kesehatan yang memprihatinkan..
Pendidikan yang sangat tidak layak….
Membuat pesimis sebagian orang…
Para petinggi hanya dapat melihat tanpa berbuat…
Membuat yang melihat, teriris hatinya,..

Tapi, mengapa pemerintah hanya bicara..??
Tanpa kita tahu apa yang dilakukannya..
Hingga saat ini, bumi pertiwi masih bersedih…

perjuangan hidupku

disini aku berdiri.
menapaki tanah yang samasekali tidak kupahami
hirukpikuk n kemilau hidup kota
tak mbwtku bergeming.
orang2 menertawakanku
menganggap aq pungguk yg merindukan bulan…..
atas smua asa dan cita citaku……
tatapan sinis yg menusuk ulu hati
olok olok yg menyyat hati
hampir meruntuhkn pertahananku…..
namun…..
aku harus tegar!
aku tak boleh lemah…..
aku kan tetap berjuang tuk hidupku
untuk orang2 yg kucintai
meski sungai2 kecil mengalir pilu…….
meski kaki terasa tersandung…….
aku kan selalu brusaha untuk menggapai cita citaku
aku harus bisa!!!!!

Puisi Kesetiaan Cinta

Demi kesetiaan..
Buang jauh keraguanmu.
Jangan pernah berpikir aku akan berpaling
Karna itu akan membuatmu resah..

Tuanglah anggur putih ketulusan,
Sebagai jamuan penghormatan suci.
Dialtar pengabdian cinta sejati,
meski getir menantimu..

bukankah kita tau..
tak ada keutamaan dalam bercinta,
selain derita yang mesti dimengerti

dan demi kesetiaan…,
ku persembahkan hatiku untukmu
meski Tanya menggelitik hati ini,
salahkah aku jika pergi ‘tuk memiliki…???

Puisi Kematianku

Kekasih…
Suatu ketika aku akan wafat…
Menyandang bulu dan sayap laksana malaikat
Dan akan segera ku akhiri cerita
Saat sisa nafasku berhenti dibatas waktu…


Bila tiba saat kupergi…
Jangan ada derai air mata kedukaan
Karna ratapmu akan patahkan sayapku

Kepergiaanku menempuh puncak impian,
Ketika sang utusan merengkuh jiwa ini.
Hapuslah air matamu…
Meski terus kau percikan duka atas kepergianku,
Aku tak akan pernah kembali,
Dan sungguh tak ingin kembali.

Biarlah jiwaku tenang berlalu…
Dalam dekapan hangat sayap malaikat
Merengguk anggur kebebasan semu
Diantara setumpuk timbangan perbuatanku

Aku berharap…
Jasad matiku kau balut dengan senyum
Benamkan kebalik tanah penuh ketulusan
Iringi kepergianku dengan doa
Mungkin itu akan meringankan bebanku

Biarlah pusara ini menjadi saksi…
Bahwa aku pernah mengembara melintasi lembah mimpi
Sekejap tersenyum merengguk manisnya dosa duniawi
Yang kini tinggal belulang membujur kaku ditengah sepi…
Akan kunanti dirimu didepan gerbang keabadian…
Mungkin dalam penantian ini…
Masih ada celah
Tuk wujudkan dahaga rindu ditelaga cinta…

Selasa, 04 Januari 2011

Langkahku,,,,,,,,,( merajut Mimpi )

Sendiri ku telan air mata lara
Lelah ku ayun jiwa di bumi ini
Berontak ku karna teriris luka
Rintihku mengalun tak bersuara


Sebenarnya rindu ku tak tertahankan
Meraja wajah-Mu hinggap di luas rasa
Tertata kata patut tuk ku katakan
Pada Sang Pencipta kata-kata


Allah Tuhan hamba tolonglah hamba
Perih tak tertahan apapun juga
Bila sudi kau sentuh hati
Tegar ku cari jalan surgawi


Allah Tuhan hamba tolonglah hamba
Haus rinduku ingin bertemu
Dimana lelah berubah hilang
Saat peluhku kau jamah

Minggu, 27 Juni 2010

Pelangi Yang Hilang

Pelangi
Semalam kau terbentang di langit
Jalur warna mu indah
Ku kira bayangan sebuah cinta
Rupanya bayangan keindahan hati dilamun rindu
Hiasan semula jadi insan yang mendiami muka dunia .

Bila hati ingin bersatu dengan warna mu
Kau hilang
Hilang bersama debu butiran hujan
Pergi bersama suram sinar suria .

Aku lihat langit berwarna biru
Apakah cinta berada di sebalik warna itu
Bukan milik ku
Milik ku hanya rindu
Kekasih ku adalah rasa kepiluan
Dan aku bercinta dengan kehampaan .

Keindahan semalan
Mungkinkah telah mati bersama kasih dan sayang .

Berkata karna Cinta

Di hatiku ada cinta
Di hati mu bertunas cinta
Sudikah kau bercinta
Kita temukan dua jiwa
Kemari cantumkan dua hati menjadi satu .

Biar perasaan terus merindu
Sedang hati sudah berpadu
Biar mata ingin bersua
Walau jiwa sudah bersama
Biar telinga mahu mendengar
Kerana mulut selalu berkata .

Kita menulis membelai cinta
Membena rasa bahagia
Jauhi duka derita .

Sabar menunggu saat bersama ...

Puisi Rindu

mengingat bayangmu yang jauh
pada waktu yang kian sempit
dadaku nyaris terbelah
perih melolong sengit
rinduku membuncah
merobek langit



kutitip puisi rindu
pada nyanyi angin sendu
agar hati tak kian pilu
berharap kaupun rindu

Pelangi


Pelangi melingkar di atas senja
membentuk seuntai warna
sudah sepuluh menit berpose
setelah hujan tadi sore

Fenomena alam yang sesaat
menghiasi atmosfer yang tercemar
disaksikan ribuan insan
yang inginkan ketenangan

Pelangi itu hilang
mengabur karena ingin pulang
esok pasti akan datang
karena gerimis kan menjelang

Kamis, 20 Mei 2010

Renungan Sahabat



HMI-KU

HMI-ku...
Terkadang dianggap tak mempunyai arah yang jelas
Hanya berlindung di balik syariat
Tak terinternalisasi nilai-nilai Islam dalam diri kader
Nilai-nilai Islam semakin tereduksi.

HMI-ku...
Mengapa gerakan lain hanya dengan semangat wahyu dan doktrinal
mampu bertahan sedangkan kita tak bisa?
Bukankah kita telah memiliki ciri-ciri gerakan ideal
Memiliki konsep teologi,kosmologi,epistemologi,sosiologi dan eskatologi.
Ataukah pragmatisme menjangkit pada diri kita
Hingga terkadang meruntuhkan nilai-nilai persaudaraan
Ataukah tak mampu menemukan makna persaudaraan di HMI

Sahabatku...
Rasa individualisme telah menempa diri kita
Bukankah kita ingin membentuk kebersamaan
Bukankah kebersamaan adalah kunci suatu perubahan
Individu tak bisa berbuat tanpa masyarakat
Mungkinkah konsep idealitas HMI tidak jelas
Sedang hedonisme sudah ada di tubuh HMI
Meski dilingkupi oleh syariat.

Sahabatku...
Mungkinkah tidak terjadi reorientasi kesempurnaan diri
Ataukah menganggap kesempurnaan diri tidak prinsipil
Hingga kebanyakan kita tidak bersikap arif
Ataukah kita tidak melakukan pembiasaan
Sedang kultur terbentuk dari pembiasaan

HMI-ku...
Perkaderan kita adalah perkaderan profetis
Perkaderan para nabi
Membentuk kader yang selalu ditempa masalah
Menjadikan sosok pendamba kelelahan
Hingga masalah menjadi suatu hal yang lumrah.

Sahabat...
Bukankah masalah yang kita hadapi
Adalah bagian terkecil dari penderitaan nabi
Bukankah para nabi memiliki kebesaran jiwa
Menanggung segala penderitaan alam,manusia dan binatang.

Ketika kita sudah beribadah
Lalu ditempa musibah
Mungkin ada ibadah yang belum terlaksanakan
Apakah pantas kita menyesal
Sedangkan bagi orang beriman tak akan mengenal kata penyesalan
Sebelum bertindak telah difikirkan secara matang

Sahabat...
Andai saja kalian tahu
Setiap butiran keringat yang mengalir di tubuh kita
Butiran kristal bening di sudut mata
Adalah bagian dari kenikmatan spiritual

Rabu, 19 Mei 2010

Untuk kekasih

Untukmu kekasih

Cantiknya Wujud : Keindahan Nan Maha Indah

ku pinta diKau dengan KesempurnaanMu, dan Yang Tersempurna dari SempurnaMu, dan sungguh seluruh SempurnaMu benar Sempurna
ku gapai diKau dengan KejelitaanMu, dan Yang Terjelita dari JelitaMu, dan sungguh seluruh JelitaMu benar Jelita
ku seru diKau dalam KeTinggianMu, dan Yang Tertinggi dari TinggiMu, dan sungguh seluruh TinggiMu benar Tinggi
ku seru diKau dalam KeSucianMu, dan Yang Tersuci dari SuciMu, dan sungguh seluruh SuciMu benar Suci

Mata berbinar mesra dan mulut dipenuhi dengan kulum senyum lembut. Redup cahaya mata menatapi Wajah Jelita Nan Molek Rupawan dan Pipi-Pipi Nan Senantiasa Memerah berpendaran. Belum lagi celak-celak keunguan, Oh, demikian IndahNya memukau Indah-IndahNya di hati peCintaNya yang mabuk dalam keIndahanNya.

Bila kekupu terbang dengan sayap sepasang
dan laron berkitar dengan sayap sepasang
pula Arkhoun menatap dengan mata sepasang
tapi Majnun menatap Layla dengan Layla seorang !
Demikanlah rintih pecinta, laa yunaalu dzaalika illa bi fadhlik, tak kan tercapai tatapan pada JelitaNya kecuali dengan KaruniaNya sendiri. Tak kan melihat KeindahanNya kecuali dengan KeindahanNya sendiri, JelitaNya kecuali dengan MolekNya sendiri, Lentik AlisNya kecuali dengan Hijau CelakNya Sendiri.

Duhai yang mengaruniai hambaNya dengan tatapan KepadaNya,
dan tiada tatapan KepadaNya kecuali dengan PenglihatanNya Sendiri.
Duhai yang mengaruniai hambaNya dengan pendengaran atas MerduNya,
dan tiada pendengaran atasNya kecuali dengan PendengaranNya sendiri.
Duhai yang mengaruniai hambaNya dengan jalan lurus KepadaNya,
dan tiada jalan lurus KepadaNya kecuali adalah Dia Sendiri.
Duhai yang mengaruniai segenap Kenikmatan pada hambaNya,
dan tiada Kenikmatan kecuali Dia Sendiri.

Maka sebagian orang katakan ku telah lihat Keindahan Tuhan di mana-mana. Betapa mungkin Tuhan dilihat oleh selain diriNya? Laa tudrikuhu al-abshooru wa huwa yudriku al-abshooro. Tak menyentuhnya (semua) penglihatan dan Ia menyentuh (semua) penglihatan. Mungkin inilah pandangan majazi atau khayali yang diibaratkan oleh Maulana Rumi dalam sya`irnya;

kefasihan burung-burung istana hanyalah pantulan suara;
di manakah perkataan burung Nabi Sulaiman
bagaimana kau akan mengenal kicau mereka,
jika kau tak pernah melihat Nabi Sulaiman sejenak pun
Jauh di seberang Timur dan Barat bertebaran sayap burung
yang lagunya menggetarkan hati yang mendengar
Ia terbang bolak-balik antara bumi dan ‘arasy Tuhan
bersama keagungan dan kemuliaannya

Maka Penatap Tuhan terdiam seribu bahasa, bagi mereka “aku” sama saja dengan “bukan aku”, karena tak ada apapun yang dapat disifatkan kepada ketiadaan. Bagi mereka “kutatap Tuhan” tak ada bedanya dengan “Tuhan menatap Tuhan”, yakni, “mereka” adalah ketiadaan sedang satu-satunya fa’il (pelaku) adalah Zat Yang Maha Kudus. Yaa man dalla ‘ala dzaatihi bidzaatihi. Wahai Yang Menunjukkan ZatNya dengan ZatNya.

Bak ufuk Tmur yang bertanya pada selatan, pula utara,
di manakah Mentari Terbit
Bak Samudera Raya yang bertanya pada sumur, pula kali,
di manakah Air Berada
demikian pula pecinta berkata Cinta, juga asmara,
padahal berkata Cinta pastilah sirna
juga para pemantik berkata Wujud, juga Sebab,
padahal berkata Wujud pastilah wujud

Ikal kekang “aku”, “kita”, “kamu” telah lenyap. Laso itu telah lenyap, dan demikianlah Jiwa Pecinta terlepas dari kepompong dan penjara alam material melesat menuju Jiwa nan Satu, Sang Pecinta, Sang Pendamba, Sang Perindu, yang turun dari Hadhrat Zat Suci ke Hadhrat Asma ke Hadhrat Sifat ke Hadhrat Af’al. Bagi para pecinta yang tak kenal timur dan barat, lenyaplah timur dan barat. Bagi para pecinta yang tak kenal kini dan esok, lenyaplah waktu baginya. Maka, man ‘arafa nafsahu, yakni bagi yang mengenal bahwa dirinya ketiadaan dan Tiada Selain Dia Semata, lenyaplah semua hal termasuk nama dan identitasnya sendiri, dan, faqod ‘arafa robbahu, Dia Mengenal Tuhannya dengan Tuhannya itu sendiri, yakni Allah adalah Cahaya Langit dan Bumi, tak lain Dia Yang Zhohir dan Bathin, dan Yang Awal dan Yang Akhir, tak lain Dia Yang Maha Meliputi segala sesuatu Yaa Allah Karuniakan padaku tatapan KepadaMu dan Kemulaan Keterputusan kepada SelainMu, hingga dengan Pancaran wajahMu, tersingkaplah hijab-hijab CahayaMu. Amin.

mawar dan tulip – tulip nan ber-sedih-an
jangkar dan kelip bintang tak terjangkau
Wujud dan makhluk – makhluk nan ber-sedih-an
Wujud dan Gelora Puja tak terjangkau
Laila  Majnun gadis pemuda
“rinduku pada bibir – mu, perih  darah khayal-ku” kata Majnun
Musa dan  Allah nabi dan Tuhan
‘ketika Aku Sakit, kenapa kau tak menjenguk – Ku” tanya Tuhan

Senin, 17 Mei 2010

Itulah Aku

Pagiku sirna terhempas di atas bebatuan tajam
Siang yang menjelang tak mampu membuat hangat tubuhku yang kedinginan di dalam peraduan.
Banyak pesan ku kirimkan untukmu, wahai Rajaku seorang.

Itulah Aku
Bukan untuk menghindari etika itu.

Itulah perasanku…
Karena suara hati tak pernah menipu

Itulah isi hatiku…
Karena bicara kadang membuat lidah kelu.

Jujur Saja

aku ditampar terkapar semua pudar
yang berakar menjadi besar bayangan tergambar
kebencian takkan usai di sini
tangan terkepal pecahkan kaca sepenggal
menjadi buyar
menjadi pudar
itukah terbaik yang kau bisa
itukah kata hatimu
jujur saja..
jujur saja padaku..
terdengar di sana
hatimu berkata tidak
begitu ingin kau membelai
setulus hati sepenuh cinta..

Pujangga Cinta

Kata demi kata ditulisnya
Ungkapan rasa di hatinya
Rasa yang rumit adanya
Inilah sang pujangga cinta
Mengobati setiap luka dengan cinta
Tapi membukanya juga dengan cinta

Betapa malang nasib sang pujangga cinta
Menghampiri setiap hati yang ditemuinya
Berharap cinta datang padanya
Cinta yang tak pasti
Cinta yang mungkin kan menyakiti
Akankah sang pujangga cinta berhenti di satu sisi hati
‘Tuk temui cinta sejati…

Atas Nama Cinta

Aku adalah yang punya cinta dihati ada dirimu dan dirinya dalam hidupku, mengapa terlambat dirimu telah termilki sedang diriku dengan dia saat ini tak begitu cinta mengapa yang lain bisa mendua dengan mudahnya tapi kenapa kita terbelenggu dalam ikatan tanpa cinta

“ Atas Nama Cinta “

Hati ini tak mungkin terbagi hati ini tak mudah tuk menyakiti sampai nanti mungkin sampai aku mati, kurelakan jalanku merana meski sulit untuk aku jalani asal engkau pada akhirnya bisa aku miliki. Kini engkau pergi jauh hingga tanganku tak mampu memelukmu hingga kakiku tak mampu mengejarmu hingga mataku tak mampu menatapmu. Ijinkankan aku menangis untukmu sebagai penyesalanku tak bisa bahagiakan dirimu, biarlah air mata ini jadi lauatan mengantarku berenang mencari dirimu, hingga air mata ini telah habis tercurah ketika kita berpisah. Sedikit pilu dihatiku ketika aku terkenang masa itu, kini kenangan tentang dirimu masih melekat dalam album jiwaku.

Bila aku melihatmu aku merasa bahagia, Entah mengapa…? Apa kerinduanku begitu dalam kepadamu? saat ini aku mencari jejakmu, jejak kepergianmu aku hanya ingin tau kau bisa hidup bahagia walau itu tanpaku, walau aku tau kita masih saling sayang, tapi aku tau ini yang terbaik untukmu, untukku dan untuknya.
Ketika senja telah datang mataharipun mulai tenggelam dan siang berganti malam kala hari mulai petang lembayung senjapun telah datang menanti gelapnya malam. bersama cahaya kelam…Namun biarkanlah…., biarlah siang berganti malam. biarlah…hari menjadi petang karena bintang dan rembulan menanti sebuah kehangatan.Hingga bintang kecil datang tak sepatah kata yang dapat kutuliskan aku tak bisa lagi mengarang aku hanya bisa diam termenung mengingat di luar sana orang telah merendahkanku merendahkan jalinan kita. semua orang mengusikku mengusik cerita kita, Air mata ini tak pernah berhenti ketika melihatmu terkurung dalam jeruji waktu, kumenangis tak dapat kuraih tanganmu ku tak mampu berjalan mendekatimu karena ku tau ku harus lupakan itu. ku hanyut dalam fikiran telah ku temui dia menangis terseduh aku terdiam hingga ku berkata :

Jangan pernah menangis untukku menangislah untuk dirimu yang tak bisa meraih tanganku,kau akan bahagia akan temui seorang yang baik dari pada diriku.bukan dari rasa ketidaksayangan melainkan kehidupan kita yang belum bisa menentukan,meski tak dapat menyatukan hati,jiwa ini telah terpatri ada kenanganmu ada kisah kita ada rindu padamu ada cinta kita,kita akan bertemu di ujung keabadian nanti “

Bisik jiwa telah terputus dalam satu hembusan nafas janji suci telah teringkari dalam tawa dan duka yakinlah selalu kau yang ada di hati bahwa luka yang menyobek di hatimu adalah pisau yang mengalir dalam setiap tetes darahku, kesedihan yang nampak di raut wajahmu adalah kepedihan terdalamku. amarahmu adalah penyobek hatiku.Tahukah engkau…? bahwa secerca tawa dan kamanjaanmu di waktu itu masih menghias dihatiku.

Kebanggaan dalam tali hati antara kau dan aku kini telah kau lepas jemari itu. Mungkin kau menganggap ini semua sebagai tempat berlabuh tuk mencari sebuah pengalaman dalam hidup. Kenapa kau lakukan ini? Saat mulutmu berkata, aku hanya terdiam dalam kebungkaman yang penuh kesakitan sedangkan dirimu menganggapku penuh keriangan. lalu kau bertanya: “Apa menurutmu tengtang diriku “ Aku masih terdiam tak bisa ku jawab….” Mafkanlah diri ini bila diriku bersalah bila diri ini tak mampu berada disisimu meski telah pergi bagiku kau selalu ada dalam hati Karena kau adalah seorang yang pernah singgah dalam jiwa ini.

Jeritan alam telah mengiringi pagi menyapaku seolah - olah ia berkata`namun ku tak mengerti apa yang di katakannya, yang terdengar hanyalah sisi ruang hampa kekosongan dalam hati. Dalam diamku ku berbisik kutanya pada pohon ? yang ada hanya lambaian daun-daun gemerisik ranting berjatuhan. lalu kutanya pada air ? yang terdengar hanyalah alunan air mengalir. Andai aku bisa pahami dari jeritan - jeritan hati itu mungkin aku akan mengerti kepedihan yang selama ini kau alami.

Ketika aku harus memilih antara cerita dua kehidupan, tapi ku tak bisa..! yang hanya adalah akan menyakiti sisi hati lainnya, ketika aku harus berjalan sisi mana yang harus aku jejaki? ku tak tau pasti hati mana yang akan tersakiti. Seandainya tuhan memberi jalanku ? lebih baik aku sendiri tak ada yang dapat ku pilih jika harus ada hati yang di sakiti. Aku akan berada dalam sebuah karya-karyaku, di setiap goresan puisi-puisiku ada letak kelemahanku di mana kuharus tetap berjalan dalam kesedihan dan penderitaan
Sebagai penyair ku harus tetap diam dalam keadaan seperti semula bersama dia yang ku cintai dia adalahg kepedihanku dia adalah kehampaanku. Karena hanya bersama dia aku merasa hidap dalam kedamaian dia selalu ada dihatiku kemanapun kakiku melangkah dia selalu menunjukan arah kepada diriku. Bukan pujangga jika hidupnya selalu bahagia Bukan pula penyair kalau selalu hadir.

Karena kehidupan seorang pujangga terbesit di benaknya hanya ada masalah hati yang merana jiwa yang selalu gunda, begitu juga penyair, kenapa dia tidak bisa selalu hadir dalam keramaian yang mendesir. karena dia seorang penyair tidak bisa menciptakan syairnya jika dia harus dalam kehidupan tanpa rasa getir. penyair adalah seorang yang memiliki karakter yang terukir.
Semoga kau bisa hidup bahagia jika suatu hari aku tidak bisa melihatmu tidak lagi berada disisimu tapi kau akan abadi dalam hatiku.

Akulah Sang Merpati Putih

Hadir untuk mengajarkan hikmah bagi manusia
Akulah yang gelap sekaligus yang terang
Akulah cahaya di mata keabadian
Akulah warna di antara pelangi-pelangi itu
Aku adalah perumpamaan bagi orang-orang yang berfikir.
Takkala aku mencari madu untuk penopang hidupku
Aku berbagi rizki bersama bunga-bunga kehidupan
Hanya dengan kedewasaan dan kepribadian
yang dapat menyelamatkan sayap-sayapku
Jangan biarkan sayap-sayapku terluka
Keadaan menuntutku untuk lebih berjuang
dan mencari jati diri demi masa depanku

Merpati putih

Kulewati perjalanan hidup ini
Aku berasal dari yang lemah
dari yang tak punya yang berjuang keras
mencari rizki dengan segala keterbatasan
Aku semula tak dapat berlari cepat,
dan tak bisa terbang...
Aku berusaha pada balutan pekat
Aku mencari pada hitamnya gelap
Aku hidup dalam kegigihan dan aku berusaha
Untuk tetap bertahan dalam kefanaan dunia
Berbagai halangan dan rintangan menghampiriku,
Aku tak berputus asa terus berjalan
Sekiranya banyak manusia merasa jijik padaku
Sampai akhirnya kutemukan kehendak-Nya untukku
Dia mengangkatku dari kegelapan
Dan menghias diriku dengan cahayanya
Akupun bersujud syukur terhadap sang pemberi jalanku...
Dan sejarah menulis tentangku
Berasal dari tinta air mata kesedihan penanya terbuat dari anyaman serat-serat jantung
Sang penyair telah mengungkap kisahku. Membingkis ke dalam puisi-puisinyaDalam buku keabadian yang bertorehkan tinta kenangan. Ketika aku harus tertidur kecupanku akan tetap ada pada setiap kelopak- kelopak bunga. Kepakkan sayapku akan tetap hidup dan bergema.Di antara sang pecinta, keindahan sayapku merupakan inspirasi bagi seniman, puitis dan penyair.

Kisahku Sang Merpati Putih



Malam…! di saat ku lihat cahaya itu ku temukan seberkas kasih yang tulus seuntai hasrat yang terpendam, kehadiranmu tak mudah terlupakan mungkin ini jalanku yang tak seharusnya aku jalani mungkin ini jejakku yang tak semestinya aku jejaki. Kisahku mengawali di sini di bulan februari ceritaku hadir bersama kelembutan hatimu. Kau yang tak pernah ada di hatiku tak terlintas olehku untuk semua itu tak terbayangkan kisah ini terjadi di saat kehampaan hati ini. di saat kuresah ku coba menepis semua perasaan yang ada di hatiku dengan segala kebencianku. Namun semua itu tidaklah berarti kau tetap tak bisa ku benci.
Kehidupan kadang membosankan kadang juga bikin kita senang tragedi dan tawa suka dan duka selalu terjadi meliputi perjalanan hidup kita. kenapa kehadirannya di saat keadaan tak bisa menentukan, sikap dan perasaan menjelma disaat hati sedang duka. Aku tak mengerti apa arti hidup ini….? Haruskah kegagalan selalu tambat di akhir sebuah cerita, ataukah dia yang kucinta mewbawa semua impianku hingga keterjatuh dalam lembah hina. Aku hanyalah sang pecinta bukan sang pemilik. Cinta tak seharusnya memiliki tapi mencintai seseorang itu adalah harapan untuk memilikinya.
Rindu adalah ungkapan perasaan yang mendalam di saat dua hati saling berjauhan maka tumbuhlah hasrat yang terpendam yang hendak ingin di sampaikan untuk orang yang di sayang. melalui coretan ini kuharap engkau dapat mengerti tentang semua ini. Aku tak mungkin menjadikan diriku yang terbaik buatmu aku hanyalah lentera kecil yang mampu mengedipkan satu cahaya tanpa bisa menerangi gelapa malammu.
Aku adalah hitam bagi yang memandangku
Aku adalah noda yang menghinaku
Aku bukanlah bintang yang bercahaya
Bukan pula mentari yang bisa menyinari
Bukan juga embun yang sejuk di pagi hari
Aku hanyalah seekor merpati putih
Terbang di antara mega-mega itu
Hanya mencari titik kasih yang akan aku jalani
Keindahan sayapku kian bersemi untuk sang Jelita Hati
Lihatlah aku disini betapa getirnya melawan takdirku sendiri
Mungkin ini adalah takdir yang harus aku jalani mencintai tanpa bisa memiliki merindukan tanpa bisa mengharapkan menyayangi tanpa bisa melindungi. inilah garis hidupku yang harus aku tempuh walau beratnya kaki ini tuk melangkah namun hati terus memaksa kehendak dari sang illahi.

Entahlah…. Aku tak tahu bagaimana perasaan jiwaku rasa hatiku hancur semakin pilu meskipun telah ku ikat dengan sayap kecilku namun semua itu tetap berlalu. Entahlah aku tak tahu… Kenapa perjalanan hidupku seperti ini, penuh liku-liku, duka dan derita tak kunjung sirna dalam menggapai sebuah mahligai. Kenapa orang semua orang telah berani menjauhkan dari kehidupanku. Jika ini adalah hidupku kenapa kehidupan tak bisa mempertemukanku dengan kebahagiaan. Jika ini adalah jalanku tapi kenapa perjalanan tak pernah memberi petunjuk untuk aku melangkah. Namun diriku senantiasa melihat dan merasa jika ini hidup maka inilah jalan yang harus aku tempuh dengan kesabaran.

Dalam diam… Kucoba temukan hidup diantara hampanya jiwaku yang terjepit dalam bisingnya kesedihan. Dalam diam kucoba mencari jawaban dalam segenggam sesal yang ku lepas agar bisa bebas Meniti hiruk pikuknya tragedi dalam kehidupan dunia Dalam diam kucoba pasrah, menanti datangnya ketidakpastian dan berjalan lewat doa-doa kehidupanku.

Ketika….. Aku harus memilih aku tak akan bisa memilih karena dia bukan berhak atas diriku dan akupun tidak berhak atas dirinya. hanya dia yang seharusnya akan memilih. Ketika aku harus mencari aku tak akan bisa menemukan dia karena dia lebih berhak atas dirinya sendiri, maka akulah yang akan menunjukan arah jalan kepadanya dimana dia harus menunggu aku Ketika aku di hadapkan kepada dua pilihan aku berlari kedepan mencari sebuah jawaban, kini aku tersesat di awan hitam menunggu badai yang kan menerpa diriku kemanapun angin yang akan membawaku pergi aku tak peduli kini sayap jiwaku dalam kegersangan. Meskipun angin telah membawaku pergi tapi nyatanya belum juga aku bisa menentukan pilihanku. Aku tak sanggup lagi tuk terbang juga tak ingin di singkirkan kini aku diam dan bersembunyi di balik kabut tebal. Belum tiba usai aku berfikir, barusan aku panik ketika sebuah petir menyambar sayapku dan kini sayap itu tak bisa lagi untuk terbang tapi kini aku masih berada di kabut tebal sedangkan hati semakin gundah tak terarah, berharap dia akan membawaku dari kegelapan ini dan mau merawat sayap-sayapku.

Aku….. Adalah Merpati Putih yang terus menerbangbangkan dirinya yang tak kenal lelah yang bergelanyut mesra di lingkaran tanganmu, yang menemani detik-detik menuju hari bahagiamu, Aku tertunduk malu saat sudut matamu melirik ke arahku. Adakah rindu begitu juga aku, aku berteriak di hatimu ketika rasa yang teramat dalam tersirat di setiap kata-katamu. Hanyalah ketidak pastian bahwa yang aku cari tak pernah aku dapati,dalam dinding rapuh dadahku tergurat pemujaan tentang kepribadianmu, kebersamaan kita akankah terwujud menjadi makna dalam pencarianku. Kini engkau telah menguasai atas diriku dari padanya,
Rembulanpun… Tersenyum manja membelai lembutnya sayap-sayap indahku laksana sentuhan dari selendang sutra jingga. Rembulan kini merangkak bersembunyi di kanvas kegelapan menanti matahari bersinar di atas kaki kehidupan dan di mata keabadian.

Dalam damai kasihnya…Ku rasakan tangan - tangan itu menyambutku dengan cintanya lalu ku temui bunga - bunga itu, dia mengajakku berlari hinggah ku letih tak mampuh lagi tuk berdiri kini bunga itu mengoyak dan mengupas relung hatiku hinggah ku tersayat oleh duri-durinya dan membawaku sampai kedasar mimpi - mimpi itu. Takkan kubiarkan hati ini terkena duri dan takkan ku biarkan hasrat ini hanyalah mimpi ku harus temukan cinta sejati itu.

Kenapa…? kita menutup mata ketika kita tertidur …? ketika kita menangis….? Karena hal yang terindah di dunia ini tak bisa terlihat di mata kita dan ketika kita menemukan seseorang yang sejalan dengan kita lalu kita masuk dalam kehidupannya. kenapa kita menemukan hal-hal yang tak seharusnya ada di antaranya maupun peristiwa yang akan terjadi baik buruknya semua akan di jalaninya tanpa ada keterbatasan waktu yang dapat memisahkannya, ada juga ke anehan serupa yang di namakan cinta, persaan yang tidak ingin kita lepaskan orang - orang yang tidak ingin kita tinggalkan. Tapi ingatlah…!melepaskan bukan akhir dari segalanya melainkan awal dari suatu kehidupan yang baru. Ada untuk dia yang menangis ada juga untuk dia yang tersakiti, dia yang telah mencari dan dia yang telah mencoba karena dialah yang bisa mengerti betapa pentingnya dia yang telah menyentuh perasaan kita.

Cinta…. Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya meskipun dia tidak mempedulikanmu tapi kamu masih menugguhnya dengan setia. Cinta adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa untuk tersenyum sembari berkata “ Aku turut berbahagia untukmu “ Cinta apabila tidak berhasil bebaskan dirimu biarlah hatimu kembali melebarkan sayapnya dan teruslah terbang di mana kamu bisa menemukan cinta yang sesungguhnya untuk kamu cintai, ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya tapi ketika cinta itu mati kamu tidak perlu mati bersamanya, orang terkuat bukan mereka yang selalu menang melainkan mereka yang selalu tegar ketika mereka jatuh. Entah…? Bagaimana dalam perjalanan hidupku? Aku belajar tentang diriku sendiri dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada, pilihan kehidupan yang telah aku buat.

Sahabat…. Mengerti ketika kamu lupa, menunggu ketika kamu meninggalkan dan dapat membuka pintu meski kamu belum mengetuknya. Sahabat bukan bagaimana kamu melupakan melainkan bagaimana kamu memaafkan tiap kesalahan, bukan bagaimana kamu mendengarkan melainkan bagaimana kamu bisa mengerti dari persahabatan, bukan apa yang kamu lihat tapi apa yang kamu rasakan bukan bagaimana kamu melepaskan tapi bagaimana kamu bisa mempertahankan dari arti persahabatan itu.

Air Mata…. Janganlah engkau mencurahkan air mata dalam hati dan jangan menangis terseduh seduh, air mata yang keluar dapat di hapus sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak pernah hilang. Dalam cinta kita sangat jangan menang tapi ketika cinta itu tulus meskipun kalah kamu tetap menang, karena kamu bahagia dapat mencintai seseorang lebih dari kamu mencintai dirimu sendiri, Akan tiba saatnya di mana kamu harus berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih bahagia apabila kita melepaskannya. Apabila kamu bener-bener mencintai seseorang jangan lepaskan dia… Jangan pernah percaya bahwa melepaskan selalu berarti buat kamu tapi mencobalah mempertahankan demi cintamu itu.

Lebih baik… Menunggu orang yang kamu inginkan dari pada harus berjalan bersama orang tidak kamu ingin lebih baik kamu menanti orang yang kamu cintai dari pada memaksa dengan orang yang belum kamu cintai, lebih baik kamu mencari orang yang tepat karena hidup ini terlampau sangatlah singkat. Kadangkala orang yang kamu cintai adalah orang yang menyakiti hatimu, kadangkala teman yang membawa kamu kedalam pelukannya dan selalu menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari, Cinta yang sesunggunya adalah dia yang sering menangis bersama kamu.

Ijinkan…. Aku merangkul membelai indah uraian rambutmu menggandeng dan menuntun tangan kelembutanmu, ijinkan aku menghiasimu dengan kasih sayangmu yang penuh akan lukisan pribadimu, ijinkan aku membisikkan kata demi kata meskipun lewat nada-nada syair kerinduanku bergetar rasa karena pesonamu, ijinkanlah aku termenung dan meratapi hati ini masih pantaskah untuk bisa berada disisimu, bagai tetes embun rasa yang mengalir di jiwaku bergulir masuk dalam sanubariku, ijinkan aku menyapa rindu di hatiku akan kehadiran bidadariku yang terbang menari di antara rembulan malam bercanda dengan para bintang-bintang kecil, ijinkan aku mengetuk sisi hatimu untuk membisikkan satu kata rindu ke dalam kalbuku, walaupun hanya sesaat walaupun cuma sekejap ijinkanlah diriku ini untuk tetap menyayangimu.

Sayap - Sayap Merpati

Perjalanan Hidup dan Karya Penyair Muda

Kenapa cepat sekali sayap-sayap itu patah, menyusut dan lenyap, padahal dia masih perlu kehangatannya, dia tak mau merasa sakit lagi, tak mau lagi dia dihantui seribu bayangan wajah-wajah yang pernah menoreh luka itu, dia mau terbang. Hampir tengah malam, Ditinggalkannya segala pekerjaannya, dia terbang begitu cepat mengepakan sayap-sayapnya agar lebih kencang lagi hingga angin menelannya, hingga dia jatuh di tepi sebuah jalan,

Aku bukanlah bintang yang menerangi gelap malam dan bukan pula daun kering yang berserak tertiup angin aku adalah Sang Merpati Putih yang sedang menyusuri dan mencari bunga dibalik kabut hitam yang ingin kujumpai diujung harapku adalah Jelita Hatiku, Obor kehidupan yang menerangi setiap langkahku. Aku adalah tarikan nafas lautan .Aku adalah airmata langit. Aku adalah senyuman bumi.Begitu juga Cinta adalah tarikan nafas dari lautan perasaan , air mata langit , dan senyuman dari bumi sang jiwa,

Setiap kuletih melangkah, kuhenti sejenak- untuk sekedar mencium harummu, Kusandarkan tubuh ini dan kuselimuti diriku dengan senandung merdu, Senandung yang juga dinyanyikan oleh sungai dan hutan.Saat jiwaku lapar…kusinggahi “rumah” disetiap jalan yang kulalui, Kuketuk rumah-rumah mereka dengan lonceng-lonceng kehidupan Aku hendak menyemaikan benih – bunga- jiwa yang terangkai dari dasar hati dan kuyakin bumi akan menerimaku dan memberiku wangi bunga,

Aku akan membawa impianku sampai kelangit Dan kuyakin langit akan memberiku apa yang dinamakan cinta. Tetapi yang kudapati, rumah-rumah itu telah terisi sepasang jiwa, yang sejatinya-ingin kucari. Aku tak ingin memadamkan lentera hati-yang ada dalam sangkar sepasang merpati putih Karena ku tahu kecantikan bersinar lebih terang dalam hati orang yang merindukannya,dari pada mata yang melihatnya…. kucoba rentangkan kembali perjalananku, kembali kususuri, lalu hinggap dibalik awan. Kutinggalkan tanda mata berupa tetes air kenangan dari setiap daun pintu yang kubuka, Sebagai tanda bahwa Aku, Sijiwa kesepian pernah hadir di hatimu. Jiwa yang menghembuskan nafas kerinduan Jiwa yang menyenandungkan kebahagiaan dan nestapa cinta , Sipembawa karung kasih bernama harapan.

Prasasti jiwaku bersaksi dan berkata ; Kegelapan bisa menyembunyikan pepohonan dan bunga-bunga dari pandangan mata . Tetapi kegelapan tidak dapat menyembunyikan dirinya dari jiwaku.

Wahai Alam raya… Dunia para penyair yang bermahkotahkan duri, Aku terlahir dari dunia yang hilang dan dalam ketersendirianku kuciptakan bunga itu untuk menemani jiwaku.Aku tertawa untuk diriku- atas kemalangan jiwaku. Apakah aku telah kehilangan bentuk-bentuk kehidupan sehingga aku merasa lebih baik melihat dan mendengar dalam alam impian ?

Dikeheningan malam yang dingin, kulepaskan jiwaku agar bisa menari di atas awan, dan kubiarkan pula jiwaku bermandikan seribu bintang!Lalu, Kutemukan diriku didalam sebuah perahu kecil, terapung-apung di samudera luas tanpa batas. “Tiba-tiba aku memandang keatas , dan melihat bunga itu berada sangat dekat diatasku.Aku berteriak ‘

mengapa engkau meninggalkan aku wahai bungaku…?’ Kemana saja engkau selama ini ? mendekatlah kepadaku , dan jangan pernah lagi meninggalkan aku sendirian !” aku menantap binar kesegala penjuru, tetapi yang nampak hanya rintik-rintik hujan, kerlip bintang yang bertemankan untaian cahaya lembut sinar rembulan.

Jelita,kuharap aku dapat mengatakan kepadamu, apa arti kehadiranmu untukku. Semua itu menciptakan jiwa dalam jiwaku, disaat hatiku hampa dan gemetar , aku merasa sangat membutuhkan seseorang untuk mengatakan kepadaku, bahwa masih ada hari esok, untuk semua isi hati dan jiwa yang sepi, dan engkau selalu melakukannya untukku,engkau adalah sebuah menara kekuatan !, Aku tak tahu apa yang harus ku lakukan hari ini tanpa engkau.
Aku kembali ketempat rumah kecil itu, jiwaku merintih ,
aku seperti berada diperahu yang ganjil !…
perahu yang mudah goyah disapu ombak dan badai…
Lalu kulihat jasadku terkapar ditepi pantai
kulihat sekelompok gagak mengelilingiku,
menanti dengan sabar lepasnya ruh dari ragaku !
jiwaku melemas melihat jasad yang tak berdaya didepannya,
kemudian dengan perlahan-lahan aku meninggalkannya….
dan kulihat juga disana,
kulihat jelita jiwaku terbahagia deraian tawa menetes di sudut bibirnya
dari kaki dan tangannya tergenggam kehidupan baru
menjatuhkan kedukaan pada sang Merpati Putih 

Janganlah sedih sang pengembara`terdengar suara itu dari sela-sela keresahannya, hati tercipta untuk membuat mata-mata kita dan menjadikan kita pelajaran, agar kita mendapat anugerah kekuatan dan ketabahan. Hanya dengan air mata yang indah aku dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan dan duka perpisahan. Aku tak punya pilihan lain kecuali berjuang setiap hari sampai kutemukan bungaku yang layak menemani perjalanku, jalan untuk membantuku dalam mengarungi perjalananku” Ketika tangan kehidupan terasa berat dan malam tak berirama, inilah saatnya untuk ku akhiri perjalananku. Dan betapa menjadi ringannya tangan kehidupan dan betapa berirama malam, Ketika bunga itu datang menghampiriku.

Sahabat adalah cahaya hati yang dipancarkan dari inti yang membakar jiwa dan menyinari sekeliling bumi. Sehingga memungkinkan kami merasa hidup laksana mimpi indah diantara keterjagaan yang satu dengan keterjagaan yang lain.

” Wahai jelita hatiku, walau ragaku telah menyatu dengan tanah, Aku akan senantiasa mengingat kepribadianmu, Dan aku akan menggapai kembali saat-saat yang itu. Ingatan yang mengubah dasar perasaanku dan membuatku sedemikian gembira meskipun kegetiran terasa dalam misteri. bungaku akan terus hidup laksana seorang putri di seberang lautan.

Kenangan adalah segala sesuatu yang dapat kuperoleh , serta tak seorangpun yang dapat melenyapkannya dariku. Hubungan antara kau dan aku merupakan hal paling indah dalam hidupku. Sesuatu yang paling mengesankan yang pernah kuketahui dalam hidup- dan akan selalu aku kenang…

Wahai para Pencinta , Puitis dan Penyair !
Hari ini aku telah bersama pasangan jiwaku yang kucinta, dia adalah `kesepiaku` dia dan aku menyatu dalam hari-hari kesedihanku, Tak ada kekuatan didunia ini dapat mengingkari kesedihanku karena dirinya, karena kebahagiaanku lahir dari kelopak jiwanya,setangkai bunga yang disatukan dengan sikap saling memahami dan di padukan dalam lingkaran persahabatan,jatuh tak terbilang di saat hati memerlukan.

Dalam damai kasihnya, ku hanyut dalam petikan malam yang sunyi, di antara tebing-tebing curam, di antara badai dan topan jarak dan waktu terukir sebuah kisah tragedi dan tawa, senyum di balik luka tak sadar ku temukan bunga itu di balik kelopak jiwanya.