Jumat, 25 Februari 2011

Langkahku,,,,,,,,,,,,,,,,

Sendiri ku telan air mata lara,,
Lelah ku ayun jiwa di bumi ini,,,
Berontak ku karna teriris luka,,,,
Rintihku mengalun tak bersuara,,,,


Sebenarnya rindu ku tak tertahankan,,,,
Meraja wajah-Mu hinggap di luas rasa,,,,
Tertata kata patut tuk ku katakan,,,
Pada Sang Pencipta kata-kata,,,


Allah Tuhan hamba tolonglah hamba,,,,,
Perih tak tertahan apapun juga,,,,
Bila sudi kau sentuh hati,,,,
Tegar ku cari jalan surgawi,,,,


Allah Tuhan hamba tolonglah hamba,,,,
Haus rinduku ingin bertemu,,,,
Dimana lelah berubah hilang,,,,
Saat peluhku kau jamah ,,,,

Gubahanku

Kutuliskan Syair ini,,,,
Kupersembahkan padamu,,,,
Walau pun tiada indah,,,,
Syair lagu yang kugubah,,,,

Kuingatkan kepadaku,,,,
Akan janjimu padaku,,,,
Duhai gadis pujaanku,,,,
Jangan kau lupakan daku,,,

Walau apa yang terjadi,,,
Tabahkan hatimu slalu,,,,,
Jangan sampai kau tergoda,,,,
Mulut manis yang berbisa,,,

Setahun kita berpisah,,,,
Sewindu terasa sudah,,,,
Wahai gadis pujaanku,,,,
Syangku hanya padamu,,,,

Rabu, 23 Februari 2011

Telah Rapuh tulang-tulangmu
yang dahulu kau gunakan
untuk memberikan kami sesuap nasi
untuk menunaikan kewajibanmu sebagai kepala keluarga

Kini… kau berdaya lagi melakukan semuanya
kini… kau hanya mampu memberikan kami nasehat
kini… kau hanya mampu mengucapkan doa yang tulus untuk kami
untuk anak yang telah kau besarkan dengan kerja kerasmu

Ayah….
Air mata ini tak mampu membalas semuanya
semua yang kau lakukan untuk hidup kami
semua yang kau berikan kepada kami

Ayah…
Kasih sayang mu takkan mampu tergantikan orang lain
Perhatian yang kau berikan kepada kami takkan pernah kami lupakan
Walaupun kadang kami tidak mengindahkan semua yang kau berikan
Kadang kami tak pernah menghargai semua yang kau berikan

Kini, kamilah yang harus melakukan semuanya
Kamilah yang harus membalas semuanya
Kamilah yang harus memperhatikanmu…

Ayah….
Izinkanlah kami menjadi anak yang berbakti kepadamu
Anak yang tak melupakan kasih sayangmu
Izinkanlah kami untuk membahagiakanmu

Meskipun kami sadar
itu semua tidak bisa membayar semua yang telah kau berikan
dan kami sadar, nyawapun takkan mampu membalas semuanya…
Terima kasih ayah…

Kini kami menjadi orang yang mampu berdiri
kini kami mampu menjadi orang yang mandiri
kini kami mampu menapaki hidup dengan doa dan kasih sayangmu…
I Love You Ayah….

Ketika CInta Itu Hadir

Tak pernah ku sangka
kau datang begitu saja dengan seribu arti
kau hadir dihidupmu dengan penuh cinta

Kau telah mengukir hatiku
kau telah membungkus hati ku dengan cintamu
ku tak ingin pergi dari cinta ini
cinta yang kau bawa untuk ku

Ketika cinta mu hadir dihidupku
beribu kebahagiaan menghampiri ku
engkaulah bidadari pujaanku
yang selama ini tak ku temukan

kemalangan hidup

Bagaikan Hujan Yang Turun Di Bumi Pertiwi
Seperti Itulah Kemiskinan Yang Melanda Negriku
Tempat Tinggal yang tak pernah di impikan oleh siapapun
Dan, lingkungan sekitar yang bagaikan tempat sampah
Ibaratkan kita mencuci dengan oli, seperti itulah kebersihannya

Haruslah banting tulang hanya demi sesuap nasi…
Banyak yang menderita, karena kesehatan yang memprihatinkan..
Pendidikan yang sangat tidak layak….
Membuat pesimis sebagian orang…
Para petinggi hanya dapat melihat tanpa berbuat…
Membuat yang melihat, teriris hatinya,..

Tapi, mengapa pemerintah hanya bicara..??
Tanpa kita tahu apa yang dilakukannya..
Hingga saat ini, bumi pertiwi masih bersedih…

perjuangan hidupku

disini aku berdiri.
menapaki tanah yang samasekali tidak kupahami
hirukpikuk n kemilau hidup kota
tak mbwtku bergeming.
orang2 menertawakanku
menganggap aq pungguk yg merindukan bulan…..
atas smua asa dan cita citaku……
tatapan sinis yg menusuk ulu hati
olok olok yg menyyat hati
hampir meruntuhkn pertahananku…..
namun…..
aku harus tegar!
aku tak boleh lemah…..
aku kan tetap berjuang tuk hidupku
untuk orang2 yg kucintai
meski sungai2 kecil mengalir pilu…….
meski kaki terasa tersandung…….
aku kan selalu brusaha untuk menggapai cita citaku
aku harus bisa!!!!!

Puisi Kesetiaan Cinta

Demi kesetiaan..
Buang jauh keraguanmu.
Jangan pernah berpikir aku akan berpaling
Karna itu akan membuatmu resah..

Tuanglah anggur putih ketulusan,
Sebagai jamuan penghormatan suci.
Dialtar pengabdian cinta sejati,
meski getir menantimu..

bukankah kita tau..
tak ada keutamaan dalam bercinta,
selain derita yang mesti dimengerti

dan demi kesetiaan…,
ku persembahkan hatiku untukmu
meski Tanya menggelitik hati ini,
salahkah aku jika pergi ‘tuk memiliki…???

Puisi Kematianku

Kekasih…
Suatu ketika aku akan wafat…
Menyandang bulu dan sayap laksana malaikat
Dan akan segera ku akhiri cerita
Saat sisa nafasku berhenti dibatas waktu…


Bila tiba saat kupergi…
Jangan ada derai air mata kedukaan
Karna ratapmu akan patahkan sayapku

Kepergiaanku menempuh puncak impian,
Ketika sang utusan merengkuh jiwa ini.
Hapuslah air matamu…
Meski terus kau percikan duka atas kepergianku,
Aku tak akan pernah kembali,
Dan sungguh tak ingin kembali.

Biarlah jiwaku tenang berlalu…
Dalam dekapan hangat sayap malaikat
Merengguk anggur kebebasan semu
Diantara setumpuk timbangan perbuatanku

Aku berharap…
Jasad matiku kau balut dengan senyum
Benamkan kebalik tanah penuh ketulusan
Iringi kepergianku dengan doa
Mungkin itu akan meringankan bebanku

Biarlah pusara ini menjadi saksi…
Bahwa aku pernah mengembara melintasi lembah mimpi
Sekejap tersenyum merengguk manisnya dosa duniawi
Yang kini tinggal belulang membujur kaku ditengah sepi…
Akan kunanti dirimu didepan gerbang keabadian…
Mungkin dalam penantian ini…
Masih ada celah
Tuk wujudkan dahaga rindu ditelaga cinta…